The Secret Life of Walter Mitty (2013)
Impresi pertama setelah aku nonton film ini, aku merasa lega dan juga aku merasa film ini membawa aku ke masa dimana semuanya sulit. Tapi, kurasa ini karya terbaik Ben Stiller sebagai direktor dan aktor. Cerita tentang perjuangan Walter Mitty sebagai orang yang sedang mengalami hantaman krisis dari segala aspek kehidupan. Romatis dan karir membawa Walter Mitty menemukan dirinya sesungguhnya. Aku suka bagaimana cerita ini membawa kita dari karir kamu dapat menemukan sisi lain dari dirimu. Kadang yang kita butuhkan adalah ambil resiko disaat yang tepat.
Untuk pemimpi, tentu kita ingin tujuan kita tercapai. Namun kita juga harus berjuang untuk layak mendapatkannya. Ending manis.
Inglorious Bastard (2009)
Alasan aku suka film ini hanya karena Christoph Waltz memerankan Hans Landa dengan luar biasa. Film ini hampir tidak jadi dibuat karena Quentin Tarantino belum mendapatkan pemeran yang tepat untuk Hans Landa, mereka sempat hampir cast Leonardo DiCaprio. Tetapi, aku kurang tahu kenapa Quentin tidak memilih Leonardo DiCaprio.
Sempat buntu, namun akhirnya Mereka menemukan Chrsitop Waltz dan seperti halnya 'Jackpot', dia layak untuk memerankannya. Perannya ini pun mengantarkan Christoph Waltz ke gelar piala Oscar untuk Best Performance by an Actor in a Supporting Role.
Everything Everywhere All at Once (2022)
Alasannya aku suka film ini cukup personal. Waktu aku nonton film ini, jujur cukup emosional. Bukan karena cerita filmnya, tapi karena karakter Waymond Wang (Ke Huy Quan). Entah kenapa aku jadi ingat Bapaku. Padahal sifatnya nggak mirip, apalagi muka. Mungkin yang paling mirip bapaku pendeknya Waymond Wang. Nonton ini langsung home sick parah.
Selain itu juga cerita behind the scenes yang mereka hanya punya kru kecil untuk kerjakan banyak hal sepert VFX low-budget (untuk skala layar lebar). Cerita EEAAO juga nyentrik banget.
Oppenheimer (2023)
Pikirku, bakal tidur 3 jam dalam bioskop. Ternyata aku perhatikan sepanjang film. Aku nggak terlalu suka scenes ledakannya terasa underwhelming. Nggak se-wah itu. Aku juga nggak terlalu ngikutin teknologi IMAX yang hitam putih itu. Kurasa sedikit overhyped. Tapi sejujurnya ya, hitam-putih tercantik yang ku lihat. Soalnya aku nonton di bioskop dan nggak rame, terus duduk di spot yang bagus. Tapi secara keseluruhan. Film ini buka wawasan filmku lagi.
Baby Driver (2017)
Kalau kamu suka Fast & Furious Tokyo Drift. Kemungkinan kamu suka Baby Driver. Edgar Wright ini kaya adaptasi sama gaya film modern dan selalu buat sesuatu yang baru di layar. Kalau kamu liat karya sebelumnya seperti Scott Pilgrim vs The World, terus kamu nonton Baby Driver. "Direktor yang berbeda ini". Tapi Edgar Wright membuat karakter yang khas. Banget. Baby, Doc, Bats. Lagi-lagi film nyentrik.
Terakhir. coba lihat scene ini.